Berkarya dengan rasa Memilih dengan selera Bertindak dengan nyata

BUKU NAKAL

Tuesday, April 17, 2018

Nyanyian Masa Kecil


Nyanyian Masa Kecil
(Untuk mengenang Masa Kecil yang telah tewas ditusuk waktu)


Dari kemarin aku sudah tidak lagi memposisikan diri sebagai aku. Memproyeksikan diri sebagai seseorang yang datang dari planet lain. Menembus putaran waktu, untuk kembali sebagai anak-anak. Melepas beban yang merantai badan. Meluapkannya terbang ke angkasa, sehingga yang tersisa hanya kenangan masa kecil.
       Lama sudah aku menginginkan saat-saat seperti ini. Meninggalkan kewajibanku sebagai seorang remaja. Tidak mengurus keuangan, nilai, pendidikan. Tidak memikirkan pada siapa aku akan mengabdi atau pada siapa aku menjaga hati.
       Aku hanya menginginkan untuk lepas dari setiap ikatan. Bermain bebas di tengah hujan, berenang di dalam selokan atau bermain sumputan, gambaran, engkek-engkek, karet dan kejar-kejaran. Tanpa pernah ingat kewajiban yang tiba-tiba mengikat diri. Ketika ibu sedang marah, membawa sebuah sapu “Nafrii...... Pulang!” katanya. Aku membayangkannya seperti monster di kartun yang selalu aku tonton ketika bangun tidur. Kemudian saat ibu mendekat, aku berlari ketakutan.
       Aku dan Ibu saling kejar-kejaran. Ketika Ibu berhasil menangkapku, aku hanya memasang raut wajah sendu. Seperti ingin menangis, agar Ibu tidak tega untuk marah kepadaku. Akupun bebas dari hukuman, terlebih lagi dibuatkan semangkuk mie instan dan teh hangat.
       Ahh.. Pokoknya masa-masa kecil menjadikanku sebagai seorang raja. Bedanya aku tidak ada beban. Aku lepas dari seluruh pikiran aneh tentang: tugas dan cinta. Aku hanya bertindak sesuai dengan nafsu. Tidak peduli baik atau buruk. Teman-temanku juga begitu bergembira. Kami sangat peduli satu sama lain.
       Tidak satupun niat jahat yang terpahat. Berteman dengan penuh keikhlasan. Tidak berupa modus atau mencari keuntungan sendiri. Kami bermain untuk mencari kesenangan. Susah dan senang tidak menjadi beban.
       Dari kemarin aku sudah tidak lagi memposisikan diriku sebagai seorang remaja. Memproyeksikan diri sebagai seseorang yang datang dari planet lain. Menembus putaran waktu. Kembali ke masa lalu, sebagai anak-anak yang terlepas dari seluruh ikatan.
       Aku bebas di dalam kamar. Berkhayal sesuka hati, mengingat waktu yang cepat berlalu. Meski pada akhirnya aku tetap akan tersadar. Kembali pada usia remajaku, dengan ikatan: tugas dan cinta. Berjuang sebagai pria yang punya mimpi. Sebagai pria yang menginginkan kesuksesan. Haha... pada akhirnya waktu akan cepat berlalu. Masa-masa kecil hanyalah kenangan berdebu.

Diangkat dari puisi Nyanyian Masa Kecil
Yang telah lebih dahulu aku tulis
Untuk mengenang:
Masa Kecilku

"Berkarya dengan rasa, Memilih dengan selera, Bertindak dengan nyata"


No comments:

Post a Comment

SISTEM KOMENTAR

PENULIS

"Sudikah Dirimu Setia Menantiku" NAFRI DWI BOY penulis buku "Sudikah Dirimu Setia Menantiku". Harga Rp. 50.000

KOMENTAR

HUBUNGI KAMI

Name

Email *

Message *